Maksimalkan Fungsi Jalan, BPJN Sulteng Rehabilitasi Ruas Jalan Tinombo Molosipat

    Maksimalkan Fungsi Jalan, BPJN Sulteng Rehabilitasi Ruas Jalan Tinombo Molosipat

    PALU-Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat, Balai pelaksana jalan nasional Sulawesi Tengah, Satker PJN wilayah 2 berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas jalan nasional berkondisi mantap sepanjang tahun dengan tujuan agar transportasi menjadi lancar dan warga yang melintas merasakan kenyamanan berkendara khususnya di jalur lintas provinsi Sulawesi Tengah dan provinsi Gorontalo.

    Direktoral jenderal Bina Marga, melalui BPJN Sulteng pada tahun ini ( 2023 ) menyelenggarakan kegiatan infrastruktur demi konektivitas antar wilayah demi percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

    Salah satu kegiatan infrastruktur milik Balai Pelaksana Jalan Nasional ( BPJN ) Sulawesi Tengah berada di Satuan kerja ( Satker ) Pelaksana Jalan Nasional ( PJN ) wilayah 2 yakni Preservasi Jalan Tinombo-Molosipat sebagai jalur losgistik lintas provinsi yang saat ini sedang on going.

    Hajatan berlabel APBN senilai Rp, 24. 789. 024. 820 tahun 2023, dilaksanakan guna memperlancar arus lalulintas agar ekonomi semakin berkembang. 

    Menurut Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Arief Syarif Hidayat melalui Kasatker Rhismono di PJN Wilayah II Sulawesi Tengah untuk Tahun 2022 lalu, kemantapan jalan yakni sebesar 98, 96 ?ngan panjang ruas 737, 110 kilometer yang dibagi pada wilayah kerja PPK 2.1 Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan PPK 2.6 Provinsi Sulawesi Tengah. 

    Sehingga dari data tersebut papar Rhismono, masih terdapat ruas jalan nasional yang belum masuk standar nasional yakni sepanjang 491, 71 kilometer, dengan begitu ruas ruas tersebut masuk dalam agenda kerja penanganan tahun ini ( 2023 ). 

    " Ruas jalan Tinombo-Molosipat salah satu dari program kerja yang sudah berjalan saat ini " katanya.

    Sekedar diketahui, masifnya kegiatan infrastruktur di daerah tentu akan berdampak terhadap tata ruang di setiap segmen, sehingga penting kolaborasi dan kerjasama lintas sektoral guna meminimalisir dampak sosial dari kegiatan pembangunan terutama masyarakat di wilayah itu. 

    Terkadang kegiatan pembangunan inftastruktur seperti jalan kerap berbenturan dengan kondisi sosial terutama persoalan lahan warga. Sementara di satu sisi daerah milik jalan harus dibangun sesuai perencanaan, disinilah pemerintah serta masyarakat hadir demi maksimalnya kegiatan pembangunan serta menghindari terjadinya konflik kepentingan.

    Kepala BPJN Sulteng Arief Syarif Hidayat berharap, kehadiran infrastruktur pembangunan jalan memberi ruang untuk tumbuh dan berkembangnya ekonomi desa, khususnya di Tonombo - Molosipat.

    PT Widya Rahmat Karya sebagai pemegang hak atas peningkatan infrastruktur di Tinombo - Molosipat, berdasarkan pantauan di lokasi pekerjaan beberapa waktu lalu tepatnya 20/7/2023 telah merampungkan beberapa item pekerjaan struktur jalan serta sarana pelengkap jalan lainya dengan kualitas yang baik.

    Kepada media ini, Muhamad Ikbal salah satu warga di Lambunu mengatakan, bersyukur kepada semua pihak karena jalan di wilayahnya dilakukan perbaikan. 

    Semoga tahun depan jalan kami masih diperhatikan oleh pemerintah terutama jalan jalan yang sempit agar diperlebar untuk mengurangi terjadinya macet dan kecelakaan, pungkasnya.

    Pembangunan jalan serta sarana pendukung lainya tak lain adalah untuk mendukung konektivitas, efisiensi waktu serta memutus disparitas antar wilayah. Pekerjaan ruas jalan Tinombo Molosipat terkontrak melalui PPK 2.1 yang saat ini sedang digenjot pelaksanaannya oleh PT. Widya Rahmat Karya, namun ada beberapa kendala lapangan yang dihadapi seperti kondisi curah hujan yang tidak menentu serta terdapat sejumlah titik wilayah rawan longsor pada lereng atas dan bawah sehingga beberapa titik terdampak. Papar Reza Maulana saat ditemui 27/7/2023.

    " Titik terdampak saat ini sedang ditangani pihak rekanan, Alhamdullila semuanya tertangani dengan baik dan tidak ada kendala serius " Ujar Reza.

    Kondisi tofografi ruas jalan Tinombo - Molosiopat terdapat beberapa karakteristik tanah ekspansif sehingga mudah menyusut bila musim hujan karena didominasi material tanah bercampur pasir dan krikil halus yang mudah terurai.

    Namun begitu kata Reza pihaknya terus fokus melakukan control lapangan, sebaliknya dari pihak rekanan terus fokus melakukan pekerjaan dan berkomitmen menghadirkan kualitas pekerjaan yang baik sesuai petunjuk teknis yang ada.

    Sementara pihak rekanan PT. Widya Rahmat Karya yang ditemui terpisah menguraikan komitmen tinggi terhadap kualitas pekerjaan hingga batas waktu pelaksanaan.(Lias)

    buol buol buol buol buol
    Rahmat Salakea

    Rahmat Salakea

    Artikel Sebelumnya

    SPBU Kelurahan Bailo Disinyalir 'Dikuasai'...

    Artikel Berikutnya

    Sekab Buol Buka Bimtek Implementasi Perizinan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Satgas Yonif 115/ML Beri Bantuan Bahan Makanan kepada Ondo Afi Kampung Kulirik yang Akan Menikah
    Sejarah dan Prasasti Di Tanah Minang
    Tony Rosyid: Ikut Pilgub Jakarta, Anies Disambut Antusias Para Pendukungnya
    Bakamla RI Persiapkan Patroli Terkoordinasi "Operasi Gannet-8"
    Agar Berjalan Dengan Lancar Dan Tertib, Babinsa Koramil 1710-02/Timika Pantau Dan Monitoring Kegiatan Pasar Murah

    Ikuti Kami